Pemuda jiwa
Kau terbutakan
cinta
Dari gelisan
hingga merana
Pemuda jiwa
Kau terbuai
asmara
Dari dilema
hingga tetesan air mata
Sadarkah,
Kau khianati
janji “tegak”mu
Mati untuk-Mu
tapi berkorban untuknya
Pemuda cinta
Kau berjalan
lurus, fikirmu.
Nyatanya
berjalan dijurang berliku
Pemuda asmara
Jalanmu resah
tiada guna
Arah monoton
terformat jua
Para Pemuda
Jiwailah hatimu
Cintailah
kasih-Nya
Dengan rasa
kerendahan kita yang tak mampu
Dengan tabir
kelemahan kita yang tak menentu
Hai pemuda jiwa
Dimanakah kita
Melangkah
menjadi tak pasti
Merangkak
lumpuh tak berarti
Jalanmu,
jalanku yang tak menoleh
Menjadi urat
kita yang kaku pada prinsip egokah?
Atau sosialisme
global pada kotak besi berbunyi
Yang merusak
dzikir kita sepanjang hari
Ah, kapitalisme
pribadi
Kharisme tajam
di ujung lidi
Otoritas nafsu
menjadi-jadi
Tersungkur
meratapi taubat tak pasti
Pemuda jiwa
Siapa kita?
Bagaimana
tujuan hidup kita
Syahadat
menjadi tabir kembali
Ikrar hampa
jadilah baju jiwa
Cinta yang
asmara
Hitam merah
menjadi mata putih kita
Cinta suci
tawaran surga
Adalah basi
terlupakan yang tak tertoleh
Zamzam cinta
terinfeksi khamr dajjal fana
Sahadat sahadat
cinta jiwa
Mulai
berfikirkah atau tetap termotivasi rasa
Hai pemuda
cinta, pemuda asmara
Jiwa pemuda
dari pemuda jiwa
Cermee
Bondowoso
Afil Arruhami
17.00 |
Category:
puisi
|
0
komentar