Ramadhan
Menantimu dengan gelisah,
“siapkah aku???”
Ku bertanya dari sudut iman yang kabut
Gemetar menuntunku
apa aku sanggup menjalani
Bulan suci penuh janji pasti

Marhaban ya syahru ramadhan
Menjalanimu tuk terlahir kembali pada dunia
Meniti istiqomah dan I’tikaf dzikir
Dari titik fajar yang merindu senja
Dari barakah tegukan zam-zam pertama buka
Hingga akhir sahur penuh berkah

Ya Ramadhan kariem
Bisakah aku menjalanimu dalam selimut ibadah
Untuk menghangatkan dinginnya nafsu jiwa merona
Haus akan keseharian hampa fana
Berdiam, melangkah, lalu lari dari kehidupan dan merindu kembali

Tangis rinduku tuk menjalanimu dari setiap nafas semesta
Tangis kalbuku ingin berhasil meraih fitrah di ujung ranting suci itu
Pada takbir, pada dzikir, pada kalam-kalam suci syifa’ul qolby

taman ilmu, lumajang