nafas indah dimatamu
mencerminkan garis-garis kalbu
saat ditanya tentangmu
seperti apakah akhlak kekasihku itu
akhlaknya adalah al-Qur'an dan nafasnya adalah Murabbi untuk Islam
merindu bukan lagi bait kata pujaan untuknya
tapi ku ingin memelukmu dalam anganku dan sholawatku
ya Nabi, Ya Thoha
dengan rindu samar yang terkadang muncul
tangisanku mulai mengujur relung-relung darah yang terbersit
sedikit, tapi mulai jelas
tetapi kadang sering terbawa angin entah kemana
semoga tak menghilang karena aku fana yang mudah terlena
teringat sejarah pada perpisahan itu
dengan haji yang kau sempatkan ketika sakitmu
Engkau berpesan, engkau berdoa untuk ummatmu
bahkan dengan tawaran untuk kau segera diganjar jika terdapat titik noda yang melukai kaummu
ya Nabi, apakah aku bisa mencium harumnya kemuliaanmu itu?
rinduku tak tertahan dengan tangisan Hampa yang terasa di relung jiwa
entah apa saja yang telah kau curahkan
Nur mu juga mengalir pada kami
menyinari kami tapi kami mulai mengotorinya dengan hampa fana dan fitnah
ingin ku baca lagi sabda sejukmu
ingin ku rapikan ilmu tentangmu
inginku jalan dengan jalan yang Kau telah tunjukkan
berilah aku ini kesempatan dan fikir untuk mendekat
pada pelukan di akhir dunia ini

Comments (0)