semangat menulisku mungkin telah runtuh bersama waktu
serasa kehidupan tak ada kerja dalam tempurung kotak putih
dari jendela kamarku yang menyempit terkadang,
menyisakan semangat setitik asa ketika ku lihat dari sana
mungkin tak seberapa dari lingkup lainnya,
tak ada kerja, merasakan lelah berfikir atau merasa berfikir itu lelah. entahlah,
kalau bikan hujan yang memberiku semangat siang itu.
mungkin ak perlu bersyukur dengan keadaanku sekarang, agar aku bisa berfikir dan tahu betapa menderitanya tidak memiliki kegiatan, kelabu fikir akan mulai mengkabut dan hitam nantinya.
******

kalau bukan karena sebelum gerimis itu, mungkin aku tetapa dengan dirimku yang enuh dengan kemunafikan diri, tak sadar kan diriu sendiri, atau hanya menjadi Tuhan dengan membenarkan tingkahku.

terima  kasih mungkin, atau entahlh Rasa syukur dan semangat untuk menulis kembali mungkin ucapan yang terbaik untuk adikku zyadah.

******

hujanpun turun mungkin sebagai bertanda aku harus mulai menyiram kembali fikirku ke dalam kertas dan tulisan atau secercah kisah dan syair rindu akan berijtihad dengan tinta.

dari jendela mulai kutarik nafas dengan mata memandang rumput dan padi hijau yang menari bersama hujan siang ini,

terima kasih dunia, malas, cinta, hasrat, juga rindu dan semua lamunan dan fikirku ini
******

hujan kau memberikan setetes rindu dan kesegaran fikir kusamku,
jazakumullah khair

Comments (0)